Indonesia merupakan negara yang berstruktur lanjut usia, karena jumlah penduduk yang berusia 60 tahun keatas sekitar 7,18%. Peningkatan jumlah lansia disebabkan tingkat sosial ekonomi meningkat, kemajuan dan bidang pelayanan kesehatan serta tingkat pengetahuan masyrakat meningkat.
Mitos dan Fakta Tentang Lansia
1. Lansia tidak dapat belajar keterampilan baru serta tidak perlu pendidikan dan latihan
2. Lansia sukar memahami informasi baru
3. Lansia tidak produktif dan menjadi beban masyarakat
4. Lansia tidak berdaya
5. Lansia tidak dapat mengambil keputusan
6. Lansia tidak butuh cinta dan tidak perlu relasi seksual
7. Lansia tidak menikmati kehidupan sehingga tidak dapat bergembira
8. Lansia itu lemah, jompo, ringkih, sakit-sakitan atau cacat
9. Lansia menghabiskan uang untuk berobat
10. Lansia sama dengan pikun
Asuhan Keperawatan Gerontology
Pengertian
Serangkaian kegiatan proses keperawatan yang ditujukan pada lansia, meliputi pengkajian (general pengkajian dan psikogerontic, sosial, spiritual), mengaalisa, merumuskan diagnosa keperawatan, membuat perencanaan, implementasi serta evaluasi. Hal tersebut bertujuan untuk memeberikan bantuan/bimbingan serta pengawasan, perlindungan dan pertolongan untuk memandirikan LANSIA.
Alur Kerja Tim Gerontology
Tujuan ASKEP Gerontology
1. Meningkatkan kemandirian dalam ADL dengan upaya promotif, preventif dan rehabilitatif
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dan kemampuan dalam melakukan tindakan pencegahan dan perawatan
3. Mempertahankan serta memiliki semangat hidup yang tinggi
4. Menolong dan merawat gerontik yang menderita sakit sesuai dengan kemampuan gerontik
5. Menegakkan diagnosa dini pagi petugas kesehatan
6. Mempertahankan kebebasan yang maksimal dengan meningkatkan kemandirian
Fokus askep Gerontology
1. Peningkatn Kesehatan (Health Promotion)
2. Pencegahan penyakit (Preventif)
3. Mengoptimalkan fungsi mental
4. Menganalisa gangguan umum
Jenis Pelayanan lanjut usia
1. Pelayanan kesehatan lansia di masyarakat
• Masyarakat mempunyai peran penting dalam meningkatkan kesehatan lansia
• Peran puskesmas adalah memfasilitasi pembentukan kelompok lansia dan melakukan pembinaan
• Bentuk kegiatannya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif
• Peran serta LSM perlu juga di libatkan
• Peran perawat membantu sesuai dengan respon kebutuhan klien (home care nursing/home nursing)
• Usahanya meningkatkan kepedulian dan pengetahuan masyarakat dengan cara seminar, simposium, lokakarya, dn penyuluhan
2. Kesehatan lansia di masyarakat berbasis rumah sakit
– Adanya tanggungjawab rumah sakit terhadap keberadaan lansia di sekitar lingkungannya
– Pembinaan bisa dalam bentuk langsung dan tidak langsung kepada Puskesmas atau kelompok lansia “transfer of knowledge”
– Rumah sakit sebagai rujukan dalam pelayanan lansia
Peran perawat pada fasilitas perawatan lansia
1. Fasilitas perawatan akut
Keluhan utama merupakan awitan dari suatu kondisi akut, Layanan akut bisa dalam bentuk; UGD, kamar Operasi, unit perawatan kritis, unit keperawatn medikal bedah
Tujuan dari pelayanan keperawatan akut adalah mengembalikan pada kondisi kemandirian dan gaya hidup seperti sebelum sakit
a. Unit gawat daruat
Lansia yang masuk UGD cenderung mempunyai diagnosis keadaan darurat, Tanda dan gejala pada lansia sering tidak khas dan tidak spesifik, Tujuan dari perawatan Gerontoogi UGD adalah mengenali perbedaan antara penuaan dan penyakit untuk menghindari kesalahan diagnosa dan perawatan. Kegiatan yang bisa dilakukan; triage,program respon cepat, klinik mandiri keperawatan
b. Pasien rawat inap
Lansia cenderung sering terlambat dalam mengenali tanda dan gejala dan tidak mampu mengakses pelayanan perawatan yang tepat. Keterlambatan di UGD dan sikap ageism kadang semakin memperburuk kondisi lansia yang akhirnya harus rawat inap. Bentuk pelayanan; perawatan kritis, ruang operasi, perawatan sub akut
c. Fasilitas rehabilitasi lansia
Kondisi kronis dan pengembalian kemandirian yang lama membutuhkan usaha-usaha yang lebih sistematis. Tujuan dari rehabilitasi adalah mempertahankan kemandirian fisik, kesejahteraan psikologis, social. Bentuk Pelayanan rehabilitasi dilakukan secara tim, Kegiatan bisa dalam bentuk day care,home care. Kondisi keterbatasan fisik yang lama akan mempengaruhi kondisi psikologi klien dan keluarga yang juga harus menjadi perhatian. Dengan cara membatu penyesuaian terhadap disabilitas fisik dengan cara memodifikasi, beradaptasi atau merubah pola perilaku untuk mengatasi disabilitas
2. Fasilitas perawatan jangka panjang
Perawatan jangka panjang mempuyai spektrum yang luas dari kesehatan dan kesejahteraan (fisik, psikologis, sosial, spiritual, ekonomi).
Tujuan dari perawatan ini untuk mencapai dan memelihara kesehatan dan kemandirian fungsional yang optimal. Perawatan tidak memberikan pengobatan tetapi lebih pada suatu dukungan dan peyesuaian untuk masalah kronis jangka panjang
a. Peran perawat dalam lingkunggan psikososial
Aspek sosial dari kehidupan, kesehatan dan keejahteraan saling berhubungan secara kompleks. Kontak interpersonal yang penuh arti, hubungan, harga diri, otonomi, menentukan nasib sendiri, jarak pribadi dan privasi juga diperlukan untuk memberikan dukungan pertumbuhan dan kemandirian fungsional
b. peran perawat dalam lingkungan fisik
Menyediakan fasilitas lingkungan fisik yang hangat, terang, dapat menstimulasi sensori pada perawatan jangka panjang Kemudahan mengakses, kelengkapan fasilitas, kemanan fasilitas, pembagian kamar
3. Fasilatas pelayanan komunitas
Pengkajian terhadap sumber dukungan sosial, dukungan ekonomi, sumber daya masyarakat, dan struktur pelayanan kesehatan masyarakat dan peran kesehatan yang diberikan oleh individu, kelompok atau masyarakat lebih luas
Peran perawat adalah menciptakaan keamanan, mengajarkan mempertahankan keamanan, memfasilitasi kesehatan dan kemandirian individu dan keluarga secara maksiamal
EmoticonEmoticon