Saturday, October 7, 2017

TINGKAT KESADARAN PADA PASIEN

Tingkat kesadaran


Tingkatan Kesadaran Pada Pasien

1. Mengapa Pengkajian Tingkat Kesadaran Penting?
• Adanya penurunan tingkat kesadaran memberi kesan bahwa telah terjadi injuri pada serebral.
• Penurunan tingkat kesadaran berhubungan juga dengan peningkatan angka morbiditas (kecacatan) dan mortalitas (kematian).

2. Definisi Tingkat Kesadaran
Ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap rangsangan dari lingkungan.

3. Penyebab Penurunan Tingkat Kesadaran
Penurunan tingkat kesadaran mengindikasikan difisit fungsi otak. Tingkat kesadaran dapat menurun ketika otak mengalami kekurangan oksigen (hipoksia), kekurangan aliran darah (seperti pada keadaan syok), penyakit metabolic seperti diabetes mellitus (koma ketoasidosis), pada keadaan hipo atau hipernatremia, dehidrasi, asidosis, alkalosis, pengaruh obat-obatan, alkohol, keracunan, hipertermia, hipotermia, peningkatan tekanan intrakranial (karena perdarahan, stroke, tomor otak), infeksi (encephalitis), epilepsi.

4. Macam-Macam Tingkat Kesadaran
a. Kompos mentis
Definisi : Keadaan pasien sadar penuh, baik terhadap lingkungan maupun terhadap dirinya sendiri.
b. Apatis
Definisi : Keadaan pasien dimana tampak acuh tak acuh dan segan terhadap lingkungannya.
c. Delirium
Definisi : Keadaan pasien mengalami penurunan kesadaran disertai kekacauan motorik serta siklus tidur bangun yang terganggu.
d. Somnolen
Definisi : Keadaan pasien mengantuk yang dapat pulih jika dirangsang, tapi jika rangsangan itu berhenti pasien akan tidur kembali.

e. Sopor (stupor)
Definisi : Keadaan pasien mengantuk yang dalam.
f. Semi-koma (koma ringan)
Definisi : keadaan pasien mengalami penurunan kesadaran yang tidak memberikan respons rangsang terhadap rangsang verbal, serta tidak mampu untuk di bangunkan sama sekali, tapi respons terhadap nyeri tidak adekuat serta reflek (pupil & kornea) masih baik.
g. Koma
Definisi : keadaan pasien mengalami penurunan kesadaran yang sangat dalam, tidak terdapat respons pada rangsang nyeri serta tidak ada gerakan spontan. (BAIPD. Jilid I. Edisi IV. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, 2006.Mengkur tingkat kesadaran).

5. Mengukur Tingkat Kesadaran
a. GCS (Glasgow Coma Scale)
yaitu skala yang digunakan untuk menilai tingkat kesadaran pasien, (apakah pasien dalam kondisi koma atau tidak) dengan menilai respon pasien terhadap rangsangan yang diberikan.
Pemeriksaan GCS pada orang Dewasa :
Eye (respon membuka mata) :
(4) : spontan
(3) : dengan rangsang suara (suruh pasien membuka mata).
(2) : dengan rangsang nyeri (berikan rangsangan nyeri, misalnya menekan kuku jari)
(1) : tidak ada respon
Verbal (respon verbal) :
(5) : orientasi baik
(4) : bingung, berbicara mengacau (sering bertanya berulang-ulang), disorientasi tempat dan waktu.
(3) : kata-kata tidak jelas
(2) : suara tanpa arti (mengerang)
(1) : tidak ada respon
Motorik (Gerakan) :
(6) : mengikuti perintah
(5) : melokalisir nyeri (menjangkau & menjauhkan stimulus saat diberi rangsang nyeri)
(4) : withdraws (menghindar/menarik extremitas atau tubuh menjauhi stimulus saat diberi rangsang nyeri)
(3) : flexi abnormal (tangan satu atau keduanya posisi kaku diatas dada & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri).
(2) : extensi abnormal (tangan satu atau keduanya extensi di sisi tubuh, dengan jari mengepal & kaki extensi saat diberi rangsang nyeri).
(1) : tidak ada respon
Pemeriksaan GCS pada orang Anak/Bayi :
Eye (Respon membuka Mata) :
(4) : spontan
(3) : Patuh pada perintah/suara
(2) : dengan rangsangan nyeri
(1) : tidak ada respon
Verbal (bicara) :
(5) : mengoceh
(4) : menangis lemah
(3) : menangis (karena diberi rangsangan nyeri)
(2) : merintih (karena diberi rangsangan nyeri)
(1) : tidak ada respon
Motorik (gerakan) :
(6) : spontan
(5) : menarik (karena sentuhan)
(4) : menarik (karena rangsangan nyeri)
(3) : fleksi abnormal
(2) : ekstensi abnormal
(1) : tidak ada respon

Hasil pemeriksaan tingkat kesadaran berdasarkan GCS disajikan dalam symbol E..V..M.. Selanjutnya nilai-nilai dijumlahkan. Nilai GCS yang tertinggi adalah 15 yaitu E4V5M6 dan terendah adalah 3 yaitu E1V1M1.
Kesimpulan :
1.Composmentis: 15-14
2. Apatis : 13-12
3. Delirium : 11-10
4. Somnolen : 9-7
5. Stupor : 6-4
6. Coma : 3
Persepsi mengenai penilaian GCS dapat menunjukkan nilai yang berbeda karena terdapat beberapa kemiripan penilaian berdasarkan respon klien. Untuk menghindari perbedaan penilaian terhadap satu respon yang ditunjukkan klien, maka tenaga kesehatan harus mampu memahami detail dan prinsip kriteria penilaian GCS. Misalnya untuk pemeriksaan eye (mata). Nilai 4 dan 1 memiliki perbedaan yang jelas. Sehingga akan sedikit kemungkinan untuk terjadi salah interpretasi. Namun, untuk membedakan antara nilai 2 dan 3 maka perlu mengingat kata kunci nyeri. Ketika klien berespon dengan sentuhan (bukan nyeri) maka nilainya adalah 3. Namun jika berespon dengan rangsang nyeri maka nilainya adalah 2.
b. AVPU
Alert : sadar baik.
Verbal : berespon dengan kata-kata.
Pain : hanya berespon jika dirangsang nyeri.
Unresponsive : pasien tidak sadar sehingga tidak berespon, baik secara verbal maupun dengan rangsang nyeri.
c. ACDU
Alertness : kesadaran baik.
Confusion : bingung/kacau.
Drowsiness : mudah tertidur.
Unresponsiveness : tidak ada respon. 
GCS

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon