Monday, October 16, 2017

TIROIDEKTOMI

laporan mengenai tiroidektomi

A. Definisi
Tiroidektomi adalah penghapusan total atau sebagian dari kelenjar tiroid (Mark Oren, 2007)

Tiroidektomi adalah sebuah operasi yang melibatkan operasi pemindahan semua atau sebagian dari kelenjar tiroid (Wikipedia, 2008).

Thyroidectomy adalah eksisi kelenjar tiroid (Dorlan (1998).

B. Klasifikasi
Menurut Mark Oren (2007) klasifikasi atau jenis tiroidektomi adalah:
1. Total tiroidektomi
Menghapus seluruh tiroid. Ini mungkin tetap direkomendasikan dalam kasus-kasus dimana tumor ini terletak di kedua lobus kelenjar tiroid (multilokal) atau ketika kanker agresif.
2. Nyaris total tiroidektomi
Meninggalkan sebagian kecil dari tiroid utuh. Keuntungan dari prosedur ini adalah bahwa hal itu daun pinggiran kecil diseluruh jaringan kelenjar paratiroid (kelenjar kecil di dekat tiroid yang membantu mengatur tingkat kalsium), mengurangi resiko kerusakan pada kelenjar ini selama operasi.

C. Indikasi
Menurut Mark Oren (2007) indikasi dilakukan tindakan tiroidektomi adalah :
1. Gondok
Hal ini terutama diperlakukan jika pembesaran menggaggu fungsi pernafasan atau menelan.
2. Kanker Tiroid
Untuk menghapus tiroid nodul atau tiroid cancerous, kanker dan tumor.
3. Hipertiroidisme
Perbesaran kelenjar tiroid yang dapat mengganggu fungsi pernafasan dan menelan
4. Gejala Obtruksi
Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam menelan atau pernafasan.
5. Kosmetik
Kelenjar tiroid yang terlalu besar sehingga mengganggu citra tubuh seseorang.

D. Manifestasi Klinis
Menurut Tucker (1998) manifestasi klinis setelah dilakukan tindakan tiroidektomi adalah:
1. Suara serak semakin berat yang diakibatkan oleh kerusakan saraf laringeal.
2. Suara lemah dan ketidakmampuan untuk berbicara.
Karena terjadi perubahan tekanan yang diakibatkan kerusakan saraf laringeal.
3. Hipokalsemia
Tindakan tirodektomi dapat mengakibatkan cedera pada kelenjar paratiroid. Cedera ini mengakibatkan gangguan metabolisme kalsium yaitu hipokalsemi.
4. Tempat insisi kemerahan, pembekakan
Akibat dari pembedahan yang dilakukan.
5. Disfagia
Kesulitan menelan akibat nyeri post tiroidektomi.
6. Sesak tenggorokan
Akibat kerusakan laringeus pada trakea.
7. Pernafasan Stridor
Hal ini karena terjadi pendarahan edema laringeal.
8. Sianosis
Karena kerusakan pembuluh darah.

E. Patofisiologi
Indikasi dilakukan tindakan tiroidektomi adalah gondok, hipertiroidisme, kanker tiroid, gejala obstruksi dan alasan kosmetik. Tindakan pembedahan yang dilakukan adalah membuat sayatan dileher bagian depan atau bagian kelenjar tiroid dihilangkan. Dalam membuat sayatan harus berhati-hati untuk menghindari kerusakan saraf di sekitarnya atau pembuluh darah di leher. Apabila terjadi kerusakan pembuluh darah akan mengakibatkan pendarahan udem laringeal yang akan meningkatkan terjadinya resiko infeksi. Selain itu pernafasan menjadi stidor, obstruksi jalan nafas yang akhirnya mambuat pembersihan jalan napas tidak efektif. Nyeri dapat terjadi dari edema jaringan yang disebabkan karena terputusnya saraf simpatis dari kerusakan jaringan yang terjadi akibat tindakan tiroidektomi. Dari insisi yang dilakukan pada tindakan ini akan mengakibatkan kerusakan integritas kulit. Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga dapat terjadi karena kurangnya informasi dalam perawatan luka setelah tindakan pembedahan dilakukan. Seseorang yang telah melakukan tiroidektomi akan mengalami hambatan dalam berkomunukasi karena terjadi kerusakan pada langireal yang menyebabkan perubahan tekanan atau penyaringan suara, suara menjadi lemah, ketidakmampuan untuk berbicara. Resiko cedera dapat terjadi akibat gangguan produksi hormon yang menurun. Tucker (1998), Doengoes (2000:720), Tamboyang (2000).

F. Persiapan Tindakan Tiroidektomi
1. Sebelum
Dalam persiapan untuk tiroidektomi, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, mengambil riwayat kesehatan yang komprehensif, Ekg, X-ray dada dan tes jantung serta tes darah. Juga penghentian pengurangan aspirin selama seminggu pre operasi dan tidak makan atau minum pada malam sebelum prosedur.
2. Selama
Selama prosedur, pasien biasanya ditempatkan di bawah anestesi umum, bagi pasien yang beresiko dengan anestesi umum, operasi dapat dilakukan dengan obat-obatan intravena di bawah anestesi regional.
3. Sesudah
Pasien tidak berpatisipasi dalam olah raga keras atau angkat berat selama 10 hari.

G. Prosedur
Menurut Mark Oren (2007) prosedur pada tiroidektomi adalah sayatan dibuat di bagian depan leher dan semua atau bagian dari kelenjar tiroid dihilangkan. Ahli bedah akan berhati-hati untuk menghindari kerusakan saraf di sekitar atau pembuluh darah di leher. Mereka juga akan bekerja untuk menjaga kelenjar tiroid, dua kelenjar kecil yang terletak di dekat tiroid. Setelah kelenjar tiroid dihapus, sayatan akan ditutup dengan jahitan.

Menurut Wikipedia (2008) langkah utama tiroidektomi adalah:
1. Exposure
Sayatan leher horizontal, + atau – mengangkat tipis, + atau – pembagian tali otot.
2. Identifikasi Srtuktur penting
3. Kelenjar paratiroid, saraf atas laringeus
4. Devascularization
5. Reseksi
6. Eksplorasi Patologi Lain
Misalnya lobus kontralateral, kelenjar getah bening.
7. Penutupan

H. Komplikasi
Menurut Mark Oren (2007), resiko yang terkait dengan tiroidektomi adalah pendarahan, infeksi, reaksi terhadap obat-obatan, masalah pernafasan. Potensial lain efek samping atau komplikasi yang berhubungan dengan operasi tiroid meliputi:

1. Pembekakan atau pendarahan di situ luka, menyebabkan masalah pernafasan.
2. Sesak sementara atau permanen dari kerusakan saraf laring berulang.
3. Kerusakan pada kelenjar paratiroid.
4. Rendahnya tingkat kalsium dalam darah (hypocalcemia).
5. Fungsi tiroid tidak memadai (hypocalcemia).
6. Ditangia (sulit menelan).

Menurut Wikipedia (2008) komplikasi tiroidektomi adalah:
1. Hypothyroisn
Rendahnya kadar hormon tiroid karena kelenjar yang menghasilkan hormon tersebut dilakukan pembedahan.
2. Saraf Laringeus Cedera
Cedera saraf laringeus rekuren mungkin terjadi selama ligatur dan arteri tiroid interior. 
3. Hipoparatiroid
Kemungkinan pada saat pembedahan kelenjar paratiroid mengalami cedera.
4. Infeksi
Insisi yang dilakukan merupakan tempat untuk masuknya kuman karena terdapat jaringan yang terbuka.
5. Pendarahan atau Hemotoma
Tiroidektomi yang dilakukan dapat mengakibatkan kerusakan pembuluh daran yang mencetuskan adanya pendarahan atau hematoma.
6. Keloid
Adanya gangguan dalam proses penyembuhan luka mengakibatkan adanya keloid atau jaringan parut.

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon