1. Definisi
Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan sehingga pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum ibu menjadi buruk. ( sarwono, ilmu kebidanan: 1999).
Sekitar 75% dari semua wanita mengalami mual – mual pada awal kehamilan. Hal yang disebut sebagai morning sickness ini biasanya menghilang sekitar minggu keduabelas sebagaimana tubuh wanita hamil telah terbiasa dengan perubahan yang terjadi saat kehamilan(6 minggu setelah HPHT). Pada sekitar 3,5 dalam 1000 kehamilan, bagaimanapun, terjadi muntah-muntah yang terus menerus menyebabkan dehidrasi berat, berat badan sangat menurun, turgot kulit berkurang dan kelaparan. Kondisi yang demikian disebut hiperemesis gravidarum (muntah-muntah yang berlebihan pada kehamilan).
2. Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui pasti perubahan-perubahan anatomi pada otak, jantung, hati, susunan syaraf disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat system pencernaan tidak mencerna dengan baik. Beberapa factor predisposisi dan factor lain yang ditemukan:
a. Masuknya vili korialis dalam sirkurasi maternal dan perubahan metabolic akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu tersebut dan perubahan ini merupakan factor perubahan organic.
b. Alergi, sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak juga disebut salah satu factor organic
c. Factor psikologik, memegang peranan yang penting dalam penyakit ini biasanya rumah tangga yang retak , kehilangan pekerjaan, takut pada kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil. Tidak jarang dengan memberikan suasana yang baru dapat membantu mengurangi frekuensi muntah klien
3. Patofisiologi
Satu penyebab yang pasti dari reaksi ini belum ditemukan, tetapi pada sebagian besar pasien ketika kadar hormone gonadotropin meningkat dan ketika kelenjar endokrin mengalami perubahan drastic dan mungkin juga karena system saraf pusat tau pengosongan lambung yang berkutang. Pada beberapa orang muntah adalah respons habitual terhadap stress. Hal ini diperkirakan bahwa ketika pasien dengan kebiasaan ini mengalami mual-mual ringan yang normal pada awal kehamilan, mereka bereaksi dengan cara eksagresi dan mulai muntah. Sekali mereka mengalami pola muntah-muntah, mereka tak akan berhenti.
Hiperemesis gravidarum biasanya dimulai dengan morning sickness dan menjadi demikian berat sampai pasien yang mengalaminya tidak dapat makan atau minum. Ia kehilangan berat badan dan mulai mengalami dehidrasi. Tanda-tanda defisiensi vitamin seperti polyneuritis dapat juga berkembang. Tanda-tanda serius lainnya meliputi ikterik yang disebabkan oleh kerusakan hepar dan kebutuhan yang disebabkan oleh hormone ragi retina. Kejang-kejang dan kematian juga diketahui terjadi.
Dahulu penyakit ini dikelompokan ke dalam penyakit toksemia gravidarum, karena diduga adanya semacam racun yang berasal dari janin atau kehamilannya. Pada umumnya factor psikis, kematangan jiwa, dan penerimaan ibu terhadap kehamilannya sangat berpengaruh pada berat ringannya gejala yang timbul.
4. Tanda dan gejala
Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalam 3 tingkatan yaitu:
a. Tingkatan I
Muntah yang terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, BB turun, dan nyeri pada epigastrium, nadi meningkat sekitar 100x/menit, TD sistol menurun, turgor kulit berkurang, lidah mongering dan mata cekung.
b. Tingkatan II
Penderita tampak lebih lems dan apatis, turgor kulit lebih berkurang, lidah mengering dan Nampak kotor, nadi kecil dan cepat, sushu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikterus, BB menurun, mata cekung, tensi rendah, konstipasi. Aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam urin.
c. Tingkatan III
Keadaan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun dan somnolen sampai koma,nadi kecil dan cepat, suhu badan meningkat, tensi menurun.
Komplikasi fatal dapat terjadi pada susunan saraf sebagai ensefalopati wemicke, dengan gejala nistagmus dan diplopia. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus adalah tanda adanya payah hati.
5. Komplikasi
Dehidrasi berat,ikterik, takikardi, suhu meningkat, alkalosis, kelaparan gangguan emosional yang berhubungan dengan kehamilan dan hubungan keluarga menarik diri dan depresi.
6. Diagnosa
Biasanya tidak sukar dan didasarkan atas mual dan muntah pada orang yang hamil muda. Radang usus dan hepatitis dan hamil harus dikesampingkan. Mual dan muntah pada trimester II dan III disebabkan oleh faktofaktor lain.
7. Pemeriksaan diagnostic
• USG (dengan menggunakan waktu yang tepat), mengkaji usia gestasi janin dan mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi plasenta.
• Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri, BUN
• Pemeriksaan fungsi hepar
8. Penatalaksanaan
Pencegahan perlu dilaksanakan pendidikan kesehatan terhadap ibu hamil bahwa persalinan merupakan proses fisiologi, memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah akan menghilang setelah 4 bulan kehamilan. Menganjurkan mengubah makanan sehari-hari dengan makan dalam jumlah porsi kecil tapi sering. Waktu bangun pagi jagang segera turun dari tempat tidur tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biscuit dengan teh hangat. Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan makanan dan minuman sebaiknya dihidangkan dalam keadaan panas atau dingin.
• Obat-obatan
Sedative yang sering digunakan adalah fenobarbital vitamin yang dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6. Keadaan yang lebih berat diberikan antiemetic seperti disiklomin hidroklorid atau khlorpromasin. Anti histamine ini juga dianjurkan seperti Dramamin, avomin.
• Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan peredaran udara yang baik. Tidak diberikan makan atau minum selama 24-28 jam kadang-kadang dengan isolasi saja gejala-gejala akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
• Terapi psikologi
Perlu diyakinkan bahwa penyakit dapat disembuhkan, hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan kurangi pekerjaan yang serta menghilangkan masalah dan konflik.
• Cairan parenteral
Berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbonhidrat dan protein dengan glukosa 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter/hari. Bila ada kekurangan protein dapat diberiakn pula asam amino secara iv.
• Penghentian kehamilan
Pada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur. Usahakan mengadakan pemeriksaan medic dan psikiatrik bila keadaan memburuk. Delirium, kebutaan, takikardi, ikterus,anuria dan perdarahan merupakan manifestasi komplikasi organic. Dalam keadaan demikian perlu dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak tidak boleh dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak tidak boleh menunggu sampai terjadi gejala ireversibel pada oragan vital.
• Diet
• Diet hiperemesis I diberiakan pada hiperemisis tingkat III makanannya hanya berupa roti kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan bersama makanan tetapi 2 jam setelah makanan ini kurang dalam semua zat-zat gizi kecuali vitamin c karena ini diberikan selama beberapa hari.
• Diet hiperemesis II diberikan bila mual dan muntah berkurang diberiakn makanan bergizi tinggi minuman tidak diberikan bersama makanan. Rendah makanan ini semua zat-zat gizi kecuali vitamin A dan B.
• Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis ringan. Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberiakan bersama makanan dan cukup mengandung zat gizi kecuali kalsium
EmoticonEmoticon