Wednesday, November 29, 2017

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT

analisa kebutuhan tenaga keperawatan di rumah sakit


PENDAHULUAN
Perawat dalam memberikan pelayanan mempunyai kontribusi yang sangat besar karena secara kuantitatif jumlahnya besar, yaitu meliputi 60, 70 % dari tenaga yang ada (Gillies, 1993), di Indonesia Tenaga Perawat dan Bidan menempati urutan jumlah terbanyak, yaitu 40 % dari tenaga yang ada (Depkes, 2001) dan waktu yang diberikan adalah terus menerus selama 24 jam. 

Agar dapat memberikan pelayanan bermutu maka diharapka manager keperawatan mampu merencanakan kebutuhan tenaga baik kuantitas maupun kualitasnya. 

Analisis Situasi Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit
Pada dasarnya semua metoda ataupun formula yang telah dikembangkan untuk menghitung tenaga keperawatan di rumah sakit berakar pada beban kerja dan personal yang bersangkutan. 

Analisis kebutuhan tenaga keperawatan harus betul-betul direncanakan dengan baik agar tidak dilakukan berulang- ulang karena akan membutuhkan waktu, biaya, dan tenaga sehingga tidak efektif dan efisien. 

Beberapa Situasi Yg Dipertimbangkan Saat Analisa Ketenagaan
1. Adanya perluasan rumah sakit sehingga berdampak pada penambahan atau perubahan kapasitas tempat tidur hal ini akan berdampak pada perubahan ratio kebutuhan tenaga keperawatan.
2. Adanya berbagai perubahan jenis pelayanan dan fasilitas rumah sakit, yang akan berdampak pada peningkatan Bed Occupancy Rate (BOR), yang pada akhirnya perlu analisa situasi dan kebutuhan tenaga. Hal ini perlu diantisipasi sebelumnya sehingga pelayanan dapat terlaksana dengan optimal.
3. Adanya penurunan motivasi, penurunan prestasi kerja seperti : sering tidak masuk, datang terlambat, penyelesaian pekerjaan semakin lambat. kurangnya perhatian pimpinan, tidak ada reward, beban kerja yang berat serta tenaga yang kurang. Analisa Ketenagaan.
4. Adanya keluhan klien tentang pelayanan yang diterima. Apakah klien mengeluh tentang tentang pelayanan dengan mengatakan puas stau tidak puas. Biasanya klien mengeluh tentang tenaga keperawatan, biaya perawatan, dan fasilitas yang diterima. Apabila keluhan ini telah teridentifikasi maka perlu dilakukan analisa ketenagaan. Keluhan dapat terjadi di unit rawat jalan maupun unit rawat inap.

Metoda Menetapkan Kebutuhan Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit
• Metoda Rasio
• Metoda Gillies
• Metoda Demand
• Metoda Need ( Douglas )
• Metoda Depkes 2001

1. Metode Rasio
Metode rasio ini Berdasarkan perbandingan antara jumlah tempat tidur dan personal yang diterapkan berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan No. 262/ Menkes/Per/VII/79.
Metoda ini hanya mengetahui jumlah personal secara total tetapi tidak dapat mengetahui produktifitas SDM rumah sakit, dan berapa jumlah personal yang dibutuhkan pada tiap unit atau ruangan. 

contoh tabel metode rasio

Keterangan :
TM     = Tenaga Medis
TPP     = Tenaga Paramedis Perawatan
TNPP     = Tenaga Non Paramedis Perawatan
T NON P    = Tenaga Non Perawatan
TT     = Tempat Tidur

2. Metode Demand
Perhitungan jumlah tenaga menurut kegiatan yang memang nyata dilakukan oleh perawat.

contoh tabel metode demand
 
3. Metode Gillies
Perawatan Langsung
Perawatan langsung adalah bentuk pelayanan yang diberikan oleh perawat yang ada hubungannya dengan kebutuhan fisik, psikologis dan spritual.
Berdasarkan tingkat ketergantungan klien pada perawat maka dapat diklasifikasikan dalam empat kelompok yaitu : self care, partial care, total care, dan intensive care.
Menurut Minetti Hutchinson (1994) kebutuhan perawatan langsung setiap klien adalah empat jam per hari sedangkan untuk :
- Self Care      dibutuhkan ½ X 4 jam = 2 jam
- Partial care     dibutuhkan 3/4 X 4 jam = 3 jam
- Total care     dibutuhkan 1- 1½ X 4 jam = 4 – 6 jam      
- Intensive care dibutuhkan 2 X 4 Jam = 8 jam

Perawatan Tidak Langsung
Meliputi kegiatan-kegiatan membuat rencana keperawatan, menyiapkan dan memasang alat, konsultasi dengan tim, menulis dan membaca catatan kesehatan klien, melaporkan kondisi klien.
Dari hasil penelitian di Rumah Sakit Detroit dibutuhkan waktu 38 menit/Klien (Gillies, 1989) , sedangkan di RS Jhon Hopkin dibutuhkan 60 menit per klien (Gillies 1994), menurut Young (Gillies, 1989) adalah 60 menit/Klien.
Pendidikan kesehatan
Meliputi : aktifitas, pengobatan serta tindak lanjut pengobatan. Menurut Meyer dalam Gillies (1994) waktu yang dibutuhkan adalah 15 menit per hari per klien.
Menentukan jumlah perawat yang diperlukan untuk masing-masing unit dengan menggunakan,:
    Formula berikut (Arndt and Huckabay dalam Gillies, 1994).
     A x B x C   =   F  =  H   
     (C – D) E       G

Keterangan :
    A = rata-rata jumlah jam perawatan/klien/hari
    B = rata-rata jumlah klien per hari
    C = jumlah hari per tahun
    D = hari libur masing-masing perawat
    E = jumlah jam kerja masing-masing perawat
    F = jumlah jam perawatan yang dibutuhkan per tahun
    G = jumlah jam perawatan yang diberikan pertahun
    H = jumlah perawat yang dibutuhkan unit tersebut    

Rata-rata klien per hari, adalah jumlah klien yang dirawat di suatu unit berdasarkan rata-ratanya atau menurut “ Bed Occupancy Rate (BOR) “ dengan rumus :
     Jumlah hari perawatan RS dalam waktu tertentu   x 100 %
              Jumlah Tempat Tidur X 365 hari
Jumlah hari per tahun, yaitu 365 hari
Hari libur masing-masing perawat per tahun, yaitu 128 hari (52 hari minggu, hari sabtu 52 hari (tergantung RS) kalau hari ini termasuk hari libur harus diperhitungkan, hari libur nasional 12 hari, dan cuti tahunan 12 hari).
Jumlah jam kerja tiap perawat adalah : 40 jam per minggu (bila hari efektif 5 hari maka 40/5 = 8 jam per hari, kalau 6 hari 40/6 = 6,6 jam per hari (7 jam)
Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan di satu unit harus ditambah 20 % (untuk antisipasi kekurangan/cadangan).

4. Metode Need (Douglas)
Kategori I : Self Care / Perawatan Mandiri
Kegiatan sehari-hari dapat dilakukan sendiri, penampilan secara umum baik, tidak ada reaksi emosional, klien memerlukan orientasi waktu, tempat dan pergantian shift, tindakan pengobatan biasanya ringan dan sederhana.
Kategori II : Intermediate Care/ perawatan Sedang
Kegiatan kebutuhan sehari-hari untuk makan dibantu, mengatur posisi waktu makan, eliminasi dan kebutuhan diri juga dibantu atau menyiapkan alat untuk kekamar mandi. Penampilan klien sakit sedang. Tindakan perawatan pada klien ini memonitor tanda-tand avital, periksa urine reduksi, fungsi fisiologis, status emosional, kelancaran drainage dan infus. Klien memerlukan bantuan pendidikan kesehatan untuk support emosi 5 – 10 menit/shift. Tindakan dan pengobatan 20 – 30 menit atau 30 – 60 menit per shift untuk observasi side effek obat atau reaksi alergi.
Kategori III : Intensive Care / Perawatan total
Kebutuhan sehari-hari tidak dapat dilaksanakan sendiri, semua dibantu oleh perawat, penampilan sakit berat. Klien memerlukan observasi terus menerus. 

contoh tabel metode need douglas
 
Petunjuk Penetapan Jumlah Klien Berdasarkan Derajat Ketergantungan
Dilakukan 1 kali sehari pada waktu yang sama dan sebaiknya dilakukan oleh perawat yang sama selama 22 hari.
Setiap klien dinilai berdasarkan kriteria klasifikasi klien (minimal 3 kriteria)
Kelompokkan klien sesuai degan klasifikasi tersebut dengan memberi tanda tally (1) pada kolom yang tersedia sehingga dalam waktu satu hari dapat diketahui berapa jumlah klien yang ada dalam klasifikasi minimal, partial, dan total.
Bila klien hanya mempunyai 1 kriteria dari klasifkasi tersebut, maka klien dikelompokkan pada klasifikasi diatasnya.

Standar Ketenagaan Keperawatan (perawat & bidan) di Rumah Sakit Depkes RI

Pedoman cara penghitungan tenaga keperawatan menurut Direktorat Pelayanan Keperawatan Dirjen Yan-Med depkes RI (2001) dengan memperhatikan unit kerja yang ada pada masing-masing Rumah Sakit.
Berdasarkan klasifikasi klien, cara perhitungan berdasarkan :
 -  Tingkat ketergantungan klien berdasarkan jenis kasus
 -   Rata-rata jumlah klien/hari
 -  Jam perawatan yang diperlukan /hari/klien
 -  Jam perawatan yang diperlukan / ruangan/hari
 -  Jam kerja efektif setiap perawat / Bidan 7 jam/hari
contoh tabel menentukan kebutuhan perawatan menurut depkes

Berdasarkan Tingkat Ketergantungan Klien
Klien dikategorikan dalam beberapa kategori yang didasarkan pada kebutuhan terhadap asuhan keperawatan/asuhan kebidanan meliputi :
Asuhan keperawatan minimal
Asuhan keperawatan sedang
Asuhan keperawatan agak berat
Asuhan keperawatan maksimal
tabel askep
Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan :
Jumlah Jam perawatan ruangan/hari   =   87,37   = 12, 5 orang
Jam efektif perawat                           7
Untuk penghitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (faktor koreksi) dengan :
Loss Day
Non Nursing Jobs

Rumus seperti pada perhitungan klasifikasi klien
Jadi tenaga yang dibutuhkan : Tenaga tersedia + faktor koreksi
                                               =  12, 5 + (3, 4 + 3, 9)
                                               = 19, 8 (dibulatkan 20 orang perawat)








Artikel Terkait


EmoticonEmoticon