A. Konsep Teknik Penghentian Pikiran Negatif
Thought Stopping Merupakan salah satu teknik yang efektif dan cepat untuk membantu Anda yang sedang terganggu pikiran negatif dan kekhawatiran yang sering menyertai gangguan panik, kecemasan dan agoraphobia.(Davis, M., Eshelman, E.R. and McKay, M.).
Kesalahan berpikir seringkali menimbulkan dampak yang besar bagi konseli.Awalnya masalah tersebut kecil tapi lama-kelamaan menjadi sulit dipecahkan. Thought stopping merupakan suatu teknik untuk mengatur pikiran negatif. Menurut Joseph Wolpe teknik penghentian pikian negatif adalah :
• Suatu teknik rahasia yang digunakan untuk menyembunyikan pemikiran negatif /pemikiran yang merusak diri
• Suatu teknik atau jalan yang sempurna untuk menghilangkan pemikiran negatif dalam diri
Sedangkan menurut GW Stuart, MT Laraia, dan MC Townsend thought stopping adalah :
• Proses penghentian pikiran yang mengganggu
• Prosedur yang digunakan untuk menghentikan pikiran yang mempengaruhi perilaku paksaan atau perilaku keinginan diri sendiri
• Mengganti pikiran tidak sehat menjadi pikiran sehat.
• Tindakan yang digunakan untuk mengubah kebiasaan/pola hidup tidak sehat.
• Kemampuan untuk menghentikan bayangan atas suatu gagasan, gambaran, pikiran, ketakutan atau stimulus yang menyebabkan perilaku yang ttidak sesuai.
• Teknik yang digunakan untuk mengurangi dampak negatif dari stress dan ketakutan
• Teknik pengurangan dampak dari stress yang pernah dialami
Jadi teknik penghentian pikiran negatif adalah salah satu teknik dalam pendekatan behavioral counseling untuk menghentikan pikiran negatif yang mempengaruhi tingkah laku konseli.
B. Karakteristik Thought Stopping
Karakteristik ini antara lain :
1. Model perlakuan kognitif
2. Bersifat instruksional (baik oleh orang lain/diri sendiri)
3. Verbalisasi dan pengisyaratan isi pikiran
4. Pemutusan alur pikiran
5. Interupsi yang bersifat mendadak
C. Tujuan
Tujuan dari penggunaan teknik ini adalah :
• Untuk melemahkan perilaku yang tidak dikehendaki oleh konseli
• Untuk menghentikan pikiran-pikiran negatif akibat pengalaman ynag telah lalu
D. Asumsi
Penggunaan teknik penghentian pikiran negatif ini dimaksudkan karena pikiran dan kepercayaan seseorang terkadang dapat menimbulkan perilaku negatif. Sehingga, perilaku bermasalah atau negatif tersebut dapat diubah melalui pengubahan pikiran dan kepercayaannya.
E. Relefansi
Thought stopping technique ini biasanya digunakan untuk konseli yang mengalami gangguan pikiran obsesif dan membayangkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi (misalnya khawatir bahwa kapal yang akan ditumpangi mereka dalam waktu dua minggu lagi akan mengalami kecelakaan atau khawatir bahwa mereka akan mengalami sakit jiwa ). Teknik ini juga cocok digunakan untuk menangani masalah stes yang berlebihan (tertawa sendiri dan menangis tiba-tiba), ketakutan yang berlebihan (takut pada kucing).
F. Prinsip
Prinsip yang digunakan dalam teknik ini antara lain :
• Penerapan individual lebih menguntungkan karena kalau teknik ini digunakan dalam situasi kelompok maka akan mengganggu konsentrasi dari konseli itu sendiri.
• Mempersyaratkan konsentrasi
• Memerlukan kondisi rileks
• Perancangan dan proses penggunaan teknik ini secara teratur dan berjangka
• Stimulus penghentian harus kuat
• Berikan keleluasaan pengembangan pikiran secara bebas
G. Manfaat Teknik Penghentian Pikiran Negatif
Manfaat dalam penggunaan teknik ini diantaranya adalah :
• Mengurangi perilaku maladaptive
• Mengefektifkan perilaku
• Dapat mengurangi kecemasan seseorang
• Mengurangi mengkritik diri yang tidak sehat
• Dapat membantu konseli dalam mengontrol pikiran negative dan halusinasi yang tidak produktif
• Bermanfaat untuk belajar melupakan pengalaman buruk
• Meningkatkan kontrol pikiran
H. Kendala Teknik Penghentian Pikiran Negatif
Kendala yang dihadapi dalam penggunaan teknik ini adalah :
- Stimulus yang diberikan kurang kuat
- Penggunaan waktu kurang efektif
- Lemahnya konsentrasi
- Ragu ketika belum tampak hasilnya
- Ketergesaan mulai sebelum rileks
- Tidak disiplin terhadap prosedur bertahap
- Kurang efektif bila digunakan dalam situasi kelompok
- Hambatan mental
- Setelah diberi interupsi pemikiran negatif pada konseli dapat muncul kembali
I. Prosedur Aplikasi
Langkah-langkah pelaksanaan :
1. Saat konseling ciptakan suasana santai
2. Biarkan konseli mengembangkan pikirannya sampai pikiran negatifnya muncul, diikuti dengan isyarat
3. Instruksi penghentian pikiran dilakukan saat ada isyarat pikiran negative muncul
Penghentian dalam arahan konselor
a. Overt : penghentian dengan kata
b. Covert : pengehentian dengan isyarat
Penghentian secara mandiri
a. Overt : penghentian dengan kata
b. Covert : pengehentian dengan isyarat
Dalam penghentian pikiran, konseli mula-mula disuruh untuk berkonsentrasi pada pikiran-pikiran obsesif dan yang menyebabkan kecemasan serta kemudian mengungkapkan pikiran-pikiran itu dengan suara lantang. Ketika konseli mulai memunculkan pikiran-pikiran itu, konselor tiba-tiba dengan suara keras berteriak “STOP”. Prosedur ini diulang beberapa kali sampai konseli melaporkan bahwa pikiran-pikiran negatifnya berhasil diinterupsi. Kemudian tanggung jawab untuk intervensi itu dialihkan kepada konseli sehingga konseli sekarang mengatakan kepada dirinya sendiri dengan suara keras “STOP” bila ia mulai berpikir tentang pikiran-pikiran yang menganggu. Segera setelah teriakan yang keras efektif dalam mengehntikan pikiran-pikiran yang menganggu itu, konseli kemudian memulai mempraktekkan sendiri perkataan “STOP” dalam hati (secara diam-diam) manakala pikiran-pikiran yang menganggu itu muncul.
EmoticonEmoticon